Bismillahirrahmanirrahim...
kerap kita kali mendengar kata2...bicara2 tentang Cinta....jodoh...ianya lebih menjurus pada cinta makhluk semata2...
“Tentang kematian bagaimana??”
Saat diri disapa dengan berita kematian,,aku tertunduk,,, ya kematian itu menjemput tepat pada waktunya, tiba saatnya aku juga pasti melaluinya.., setiap dari kita akan dijemputNya...itu PASTI!' tiada siapa mampu menangguhnya walau sesaat....
ku bayangkan diriku kaku di sana...ku mendengar tangisan mereka...,"mak...maafkan dosa2 anakmu ini..."
"mak..ayah..kakak..adik..kesat air mata kalian....doakanku...doakanku..."
sahabat2 doakanku...di dunia aku temanmu..di dunia.kita teman bicara bersama..suka duka kita pernah harungi bersama....
jika sayangkan diriku...doakanku..sedekahkan padaku Al fatihah..
Ingat sahabat..kau juga akan dirisik dengan kematian..sahabat2....jangan bertangguh lagi ,saat hati terdetik untuk melakukan kebaikkan..usah bertangguh lagi..teruskan...,sungguh dunia amatlah singkat waktunya..,sebelum terlambat..persiapkanlah diri..kerana masanya akan tiba...
(36). (إِنَّمَا الحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ :سورة محمد الآية )
( 64).(وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ )
Artinya: “Tidak ada kehidupan dunia ini adalah hanya permainan dan kesenangan, dan sesungguhnya tempat tinggal di akhirat adalah tempat kehidupan yang kekal, apabila kamu mengerti” (QS. Al-Ankabut: 64).
Sa’id bin Abi ‘Urubah mengatakan,
“Bila disebutkan tentang kematian di hadapan Umar bin Abdul Aziz, gementarlah seluruh persendian tubuhnya.”
Athaa’ juga menceritakan,
“Hampir setiap malam, Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan para ahli fiqih di kediamannya, lalu mereka saling mengingatkan tentang kematian dan hari kiamat, setelah itu mereka semua menangis seakan-akan di depan mereka sedang ada jenazah.”
Pernah suatu kali Umar bin Abdul Aziz berkata kepada salah seorang teman berbincangnya,
“Malam kemarin, semalam suntuk aku tidak dapat tidur, aku terus berpikir.”
“Memikirkan apa, wahai Amirul Mukminin?”tanya temannya itu.
“Tentang kubur dan penghuninya". Usai mengungkapkan hal itu, Umar menangis sedu-sedan lalu terkulai pengsan tak sedarkan diri.
source: Washaaya wa ‘Izhaat Qiilat fi Aakhiril-Hayat, karya Zuhair Mahmud al-Humawi
Dengan memikirkan kematian,, maka akan mengalirkan taqwa di hati seorang hamba...
~Malaikat maut sentiasa mejenguk kita 70 kali dalam sehari~
pandanglah dunia ini dari jendela akhirat...
Telah ku sampaikan
Akan pesan dan ingatan
Dari ilham Pemilik Ilmu yang Abadi
Kepada Sekalian saudaraku
Agar kita beringat
Walau siapa pun kita
Kita milik Dia Yang Hakiki.
1:30 am
17 safar 1433 Hijrah
12/1/2012
No comments:
Post a Comment